Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Siklus Hormonal Menstruasi


Siklus Hormonal Menstruasi

 
 
 
 
 
 
1 Vote


Suatu proses yang kompleks dan harmonis meliputi serebrum, hipotalamus, hipofisis, alat-alat genital, korteks adrenal, glandula tiroidea, dan kelenjar-kelenjar lainnya. Perubahan siklus hormonal ini dapat pula dilihat pada suhu basal, sitologi vagina, getah serviks, dan pH getah vagina.

Di dalam hipotalamus terdapat releasing hormones dalam jumlah yang sedikit, yaitu :
  1. FSH – RH :   yang merangsang hipofisis untuk mengeluarkan FSH (Follicle stimulating hormone)
  2. LH – RH :   yang merangsang hipofisis untuk mengeluarkan LH (Luteinizing hormone)
  3. PIH – RH :   yang menghambat hipofisis untuk mengeluarkan prolaktin.

Pada saat pubertas, dimulai pertumbuhan folikel primordial ovarium yang mengeluarkan hormonal estrogen-hormon terpenting pada wanita. Pengeluaran hormon menumbuhkan tanda seks sekunder seperti pembesaran payudara, pertumbuhan rambut pubis, pertumbuhan rambut ketiak, dan akhirnya terjadi pengeluaran darah menstruasi pertama yang disebut Menarche.

Pada setiap siklus dikenal 3 masa utama, yaitu
1.      Masa haid, selama 2-8 hari.pada waktu itu endometrium dilepas sedangkan pengeluaran hormon-hormon ovarium rendah.
2.      Masa Proliferasi, sampai hari ke-14. pada waktu itu endometrium tumbuh kembali. Antara hari ke-12 dan ke-14 dapat terjadi pelepasan ovum dari ovarium yang disebut Ovulasi.
3.      Masa Sekresi, di bawah pengaruh progesteron kelenjar endometrium yang tumbuh berkeluk-keluk mulai bersekresi dan mengeluarkan getah yang mengandung glikogen dan lemak.pada akhir masa ini stroma endometrium berubah ke arah sel-sel desidua, terutama yang berada di seputar pembuluh-pembuluh arterial. Keadaan ini memudahkan adanya nidasi.

Proses Menstruasi

  • Dalam siklus reproduksi aktif sebanyak 400 buah folikel yang akan mengalami perubahan dan sebagian besar mengalami oblitrasi menjadi korpus albikantes. Rangsangan gonadotropin hipofisis FSH menyebabkan sel granulosa yang berada di sekitar folikel primordial berkembang

  • Pertumbuhan sel granulosa sedemikian rupa sehingga dalamnya membentuk rongga yang berisi cairan liquor folliculi yang mengandung hormon estrogen. Ovum terdesak ke tepi dan disangga ke dinding folikel oleh cumulus oophorus.

  • Pertumbuhan dan perkembangan folikel primordial yang semakin besar membentuk folikel de Graaf yang dindingnya menuju dinding ovarium. Karena pengaruh tekanan liquor folliculi dan LH yang semakin meningkat dan berfluktuasi, terjadilah Ovulasi, yaitu pelepasan ovum ke dalam tuba falopii.

  • Pada proses ovulasi kadang-kadang terdapat perdarahan sedikit yang akan merangsang peritoneum di pelvis sehingga timbul rasa sakit yang disebut Intermenstrual pain (Gejala Mittelschmerz) dan dapat juga timbul perdarahan vagina sedikit.

  • Setelah ovulasi terjadi dibentuklah korpus rubrum (berwarna merah karena perdarahan) yang akan menjadi korpus luteum (warnanya menjadi kuning) di bawah pengaruh hormon LH dan LTH (Luteotrophic hormones). Korpus luteum ini mengeluarkan hormon estrogen dan progesteron yang makin lama makin tinggi kadarnya.


  • Proses penangkapan ovum disebut ovum pick up mechanism. Kemudian ovum melanjutkan perjalanan menuju uterus karena semprotan cairan follikuli, peristaltik tuba, dan aliran gerakan cairan tuba karena gerakan silianya.

  • Bila tidak ada pembuahan, korpus luteum berdegenerasi dan ini mengakibatkan estrogen dan progesterone menurun. Menurunnya hormone-hormon tersebut menimbulkan efek pada arteri yang berkeluk-keluk di endometrium. Tampak dilatasi dan statis dengan hyperemia yang diikuti oleh spasme dan iskemia. Sesudah itu terjadi degenerasi serta perdarahan dan pelepasan endometrium yang nekrotik. Proses ini disebut haid atau mensis.

  • Bila terjadi pembuahan dalam masa ovulasi maka korpus luteum akan dipertahankan, bahkan berkembang menjadi korpus luteum graviditatis.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar